Wanita yang dirindukan surga

09:41

Siapa yang tidak tahu Khadijah?Dialah istri nabi yang pertama dan wanita pertama yang beriman atas kenabian Muhammad SAW. Dia pula yang pertama mendapat gelar ummul mukminiin. Pada saat pertama kali Rasulullah saw menerima wahyu, badan beliau bergetar karena ketakutan dan pulang dalam keadaan masih gemetaran. Kemudian disambutnya Rasulullah oleh Khadijah yang siap mendengarkan keluh kesahnya, tetapi Rasulullah hanya meminta kepada Khadijah untuk meyelimutinya karena badannya menggigil ketakutan. Khadijah pun menurut saja tanpa bertanya macam-macam.

Siti Khadijah lahir dari kalangan keluarga yang mulia, jujur ,dan pemimpin. Dibesarkan di kalangan keluarga mulia, terdidik dengan akhlak yang terpuji, bersifat teguh dan cerdik, sehingga kaumnya memanggil thohiroh karena sangat perhatian terhadap akhlak dan kesopanan yang mulia.Wanita Yang Dirindukan surga

Wanita cerdas yang menjalankan roda-roda usahanya dan sanggup membiayai hampir seluruh dakwah Rasulullah SAW. Beliaulah teladan –Khadijah-Khadijah kontemporer abad ini—yang tengah menggapai angan-angan kosong emansipasi yang telah membuatnya meninggalkan segalanya. Beliaulah satu-satunya entrepreneur yang terkemuka di jamannya. Cakupan bisnisnya meliputi jazirah Arab. Namun tetap rendah hati dan berakhlak mulia serta tetap menjaga kesuciannya dan tetap menghormati Rasulullah meskipun usia terpaut jauh.

Tahu tentang sosok Asma binti Yazid? Beliau adalah seorang orator, singa podium dari kalangan wanita. Dia bukanlah Megawati atau Puan Maharani, bukan pula Sri Mulyani atau Mari Elka Pangestu. Prestasi sulit dilukiskan dengan kata-kata. Pengabdiannya pada Islam telah membuat dirinya disegani. Selain sebagai singa podium, ia juga adalah pejuang yang tabah, wanita terhormat, tergolong ahli pikir dan ahli agama. Bahkan beliau ini dipercaya untuk menjadi delegasi wanita dalam menyampaikan segala aspirasi atau permasalahan yang berhubungan dengan para wanita kepada Rasulullah SAW. Wanita Yang Dirindukan surga
Suatu ketika—saat sidang Asma melontarkan pertanyaan yang membebani kaum wanita. “Ya Rasulullah. Aku mewakili kaum wanita untuk menanyakan kepadamu tentang beberapa hal. Bukankah engkau diutus oleh Allah untuk rahmat bagi manusia—laki-laki dan wanita? Namun dalam beberapa masalah ternyata kami merasa dibedakan dengan laki-laki. Kami sama-sama beriman dan bertakwa, namun kami juga merasa iri dengan perbuatan kaurn laki-laki yang seolah menempatkan mereka pada posisi yang baik untuk mendapatkan pahala yang besar. Mereka boleh berjihad, semantara kami hanya mengurus anak-anak dan menjahit pakaian mereka. Mereka diberi kesempatan untuk mendapatkan pahala sholat jumat, sementara kaum wanita tak boleh. Bagaimana ini ya Rasulullah?”

Mendengar ‘protes’ demikian Rasulullah SAW. kaget, meski protesnya tentu saja tak disertai kasi turun ke jalan dan demo mogok makan. Ternyata, hal yang dikeluhkan para muslimah itu bukan keinginan mendapatkan kalung 24 karat seberat 2 kilogram, atau persamaan hak untuk mendapatkan jabatan eksekutif dari jenjang karir papan atas tetapi yang mereka tanyakan justru persamaan dalam memperoleh pahala dan menjalankan syariat. Inner beauty!

Kemudian Rasulullah SAW. dengan bangga bertanya kepada peserta sidang yang lain, “Pernahkan kalian mendengar pertanyaan yang lebih baik selain soal-soal agama seperti wanita ini? Ya Rasulullah, kami tidak menyangka dan berpikir wanita itu akan bertanya sedemikian jauh,” jawab majelis.

“Wahai Asma kau pahami dan sampaikan nanti pada kaummu. Kebaktianmu pada suami dan usaha mencari kerelaannya telah meliputi dan menyamai semua yang dilakukan suami kalian (kaurn pria),” jawab Rasulullah singkat, namun padat dan bermakna tinggi.

Jawaban tersebut tentu saja menggembirakan hati Asma dan segera ia berlari pulang dan menyampaikan berita itu kepada para wanita. Dan mereka pun menerima dengan senang hati.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold silahkan gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic silahkan gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline silahkan gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought silahkan gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML silahkan gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silahkan parse dulu kodenya pada kotak parser di bawah ini.
Konversi Code
Disqus
Silahkan Berkomentar Dengan